Thursday 29 August 2024

 Apa itu SKBDN ?? Masih juga ada yang tertipu oknum. Maka sekarang penulis jelaskan lagi dibawah ini.

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) adalah instrumen pembayaran dalam perdagangan domestik di Indonesia yang mirip dengan Letter of Credit (L/C) dalam perdagangan internasional. SKBDN digunakan untuk memastikan pembayaran dalam transaksi perdagangan dalam negeri dengan melibatkan pihak bank sebagai perantara.

Berikut adalah beberapa jenis SKBDN yang dikenal di Indonesia:

1. SKBDN Sight (SKBDN Atas Unjuk)

Deskripsi: Pembayaran dilakukan oleh bank penerbit kepada penjual (beneficiary) segera setelah penjual menyerahkan dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat SKBDN yang telah disepakati.

Karakteristik: Pembayaran bersifat langsung setelah dokumen diserahkan dan diverifikasi oleh bank penerbit.

2. SKBDN Usance (SKBDN Berjangka)

Deskripsi: Pembayaran dilakukan oleh bank penerbit kepada penjual (beneficiary) setelah jangka waktu tertentu yang telah disepakati dalam kontrak. Jangka waktu ini biasanya dihitung sejak tanggal penerbitan dokumen atau tanggal pengapalan.

Karakteristik: Penjual menerima pembayaran pada tanggal jatuh tempo, yang biasanya dalam periode 30, 60, atau 90 hari setelah dokumen diterima.

3. SKBDN Red Clause

Deskripsi: Jenis SKBDN ini memungkinkan penjual untuk menerima pembayaran di muka atau sebagian dari nilai transaksi sebelum barang dikirim atau sebelum dokumen diserahkan.

Karakteristik: Bank penerbit memberikan uang muka kepada penjual berdasarkan perjanjian antara pembeli dan penjual. Penjual kemudian harus menyerahkan dokumen sesuai dengan persyaratan untuk menerima sisa pembayaran.

4. SKBDN Transferable (SKBDN yang Dapat Ditransfer)

Deskripsi: SKBDN ini memungkinkan penjual (beneficiary) untuk mentransfer sebagian atau seluruh hak pembayaran kepada pihak ketiga, biasanya pemasok atau subkontraktor.

Karakteristik: SKBDN transferable memungkinkan fleksibilitas bagi penjual dalam pengaturan pembayaran kepada pemasok atau mitra bisnis lainnya.

5. SKBDN Back to Back

Deskripsi: Ini adalah SKBDN yang dikeluarkan dengan mendasarkan pada SKBDN lain yang telah diterbitkan. SKBDN back to back biasanya digunakan dalam transaksi yang melibatkan beberapa pihak, di mana satu SKBDN digunakan sebagai jaminan untuk penerbitan SKBDN lain.

Karakteristik: Digunakan dalam situasi di mana penjual perlu memberikan jaminan kepada pemasoknya untuk memperoleh barang yang akan dijual kembali kepada pembeli asli.

6. SKBDN Revolving (SKBDN Bergulir)

Deskripsi: Jenis SKBDN ini memungkinkan transaksi berulang antara pembeli dan penjual dengan menggunakan satu SKBDN yang sama. Setiap kali transaksi selesai, SKBDN ini akan "berputar" dan dapat digunakan kembali untuk transaksi berikutnya hingga nilai atau jumlah transaksi yang disepakati tercapai.

Karakteristik: Ideal untuk hubungan bisnis jangka panjang antara pembeli dan penjual, yang melibatkan pengiriman barang secara berkala.

7. SKBDN Standby

Deskripsi: Mirip dengan standby letter of credit dalam perdagangan internasional, SKBDN standby bertindak sebagai jaminan atau garansi untuk pembayaran di masa depan, jika pihak yang berhutang gagal memenuhi kewajibannya. Dalam hal ini, penjual dapat menarik pembayaran dari bank penerbit jika pembeli gagal melakukan pembayaran sesuai perjanjian.

Karakteristik: Digunakan lebih sebagai instrumen jaminan daripada metode pembayaran langsung.

8. SKBDN Confirmed

Deskripsi: Dalam SKBDN ini, selain bank penerbit, ada bank lain yang memberikan konfirmasi atau jaminan tambahan kepada penjual bahwa pembayaran akan dilakukan sesuai dengan ketentuan SKBDN. Ini memberikan keamanan tambahan kepada penjual, terutama jika ada keraguan mengenai kredibilitas bank penerbit.

Karakteristik: Penjual mendapat jaminan tambahan dari bank kedua, yang biasanya ditunjuk oleh penjual sendiri.

9. SKBDN Deferred Payment

Deskripsi: Pembayaran dalam SKBDN ini dilakukan setelah jangka waktu tertentu sejak dokumen diterima oleh bank penerbit, tetapi tanpa adanya wesel atau instrumen pembayaran lainnya.

Karakteristik: Jangka waktu pembayaran ditentukan di awal dan penjual harus menunggu hingga waktu tersebut untuk menerima pembayaran.

Jenis-jenis SKBDN ini memberikan berbagai pilihan bagi pelaku usaha di Indonesia dalam mengatur pembayaran dan pengiriman barang dalam transaksi domestik. Pemilihan jenis SKBDN yang tepat bergantung pada kebutuhan bisnis, tingkat risiko, dan kesepakatan antara penjual dan pembeli.


MEKANISME TRANSAKSI SKBDN

Mekanisme transaksi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) melibatkan beberapa langkah dan pihak, termasuk pembeli (applicant), penjual (beneficiary), bank penerbit, dan bank penerima (jika ada). Proses ini memastikan bahwa penjual menerima pembayaran setelah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam SKBDN. Berikut adalah penjelasan umum mengenai mekanisme transaksi SKBDN:

1. Kesepakatan Awal

Deskripsi: Pembeli dan penjual mencapai kesepakatan mengenai transaksi perdagangan, termasuk harga, jumlah barang, syarat pembayaran, dan rincian dokumen yang harus diserahkan oleh penjual untuk mendapatkan pembayaran.

Langkah: Setelah kesepakatan dicapai, pembeli mengajukan permohonan penerbitan SKBDN kepada banknya (bank penerbit).

2. Penerbitan SKBDN

Deskripsi: Bank penerbit, atas permintaan pembeli, menerbitkan SKBDN dan mengirimkannya kepada penjual (melalui bank penerima jika digunakan).

Langkah: SKBDN ini mencantumkan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh penjual, seperti jenis dokumen yang harus diserahkan, waktu pengiriman, dan kondisi pembayaran.

3. Pengiriman Barang

Deskripsi: Penjual mengirim barang sesuai dengan kesepakatan dan persyaratan yang tercantum dalam SKBDN.

Langkah: Setelah barang dikirim, penjual menyiapkan semua dokumen yang diminta oleh SKBDN, seperti faktur, bukti pengiriman (misalnya surat jalan atau bill of lading), sertifikat kualitas, dan dokumen lain yang relevan.

4. Penyerahan Dokumen ke Bank

Deskripsi: Penjual menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan kepada bank penerima (jika ada) atau langsung kepada bank penerbit.

Langkah: Bank penerima (jika ada) akan memverifikasi dokumen sebelum mengirimkannya ke bank penerbit. Jika tidak ada bank penerima, penjual langsung menyerahkan dokumen ke bank penerbit.

5. Verifikasi Dokumen oleh Bank Penerbit

Deskripsi: Bank penerbit memeriksa dokumen yang diserahkan oleh penjual untuk memastikan bahwa semua syarat SKBDN telah dipenuhi.

Langkah: Jika dokumen sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam SKBDN, bank penerbit akan melakukan pembayaran kepada penjual. Jika terdapat ketidaksesuaian, bank akan menginformasikan kepada penjual dan pembeli, dan masalah tersebut harus diselesaikan sebelum pembayaran dilakukan.

6. Pembayaran kepada Penjual

Deskripsi: Setelah verifikasi dokumen yang sukses, bank penerbit melakukan pembayaran kepada penjual sesuai dengan jenis SKBDN yang diterbitkan (sight, usance, atau jenis lainnya).

Langkah: Pembayaran dapat dilakukan langsung setelah dokumen diterima (pada SKBDN sight) atau setelah periode tertentu (pada SKBDN usance).

7. Penyerahan Dokumen kepada Pembeli

Deskripsi: Setelah pembayaran dilakukan, bank penerbit menyerahkan dokumen kepada pembeli.

Langkah: Pembeli menggunakan dokumen ini untuk mengambil barang yang telah dikirim oleh penjual. Jika pembeli perlu menyelesaikan kewajiban finansial (misalnya dalam SKBDN usance), mereka akan melakukannya sesuai dengan kesepakatan dengan bank penerbit.

8. Penyelesaian Transaksi

Deskripsi: Transaksi selesai ketika pembeli menerima barang dan dokumen, dan penjual menerima pembayaran penuh dari bank penerbit.

Langkah: Semua pihak yang terlibat (penjual, pembeli, dan bank) memastikan bahwa semua kewajiban telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan SKBDN.

Diagram Singkat Mekanisme Transaksi SKBDN:

Pembeli dan Penjual membuat kesepakatan.

Pembeli meminta bank untuk menerbitkan SKBDN.

Bank penerbit mengeluarkan SKBDN dan mengirimkannya ke Penjual.

Penjual mengirim barang ke Pembeli dan menyerahkan dokumen ke Bank penerbit.

Bank penerbit memverifikasi dokumen.

Jika dokumen sesuai, Bank penerbit membayar ke Penjual.

Bank penerbit menyerahkan dokumen kepada Pembeli.

Pembeli menerima barang dan menyelesaikan kewajiban keuangan, jika ada.

Keuntungan SKBDN:

Keamanan bagi Penjual: Penjual mendapatkan kepastian pembayaran dari bank penerbit setelah menyerahkan dokumen yang sesuai.

Keamanan bagi Pembeli: Pembeli memastikan bahwa pembayaran hanya dilakukan setelah barang dikirim sesuai dengan kesepakatan.

Perlindungan Risiko: SKBDN membantu mengurangi risiko ketidakpastian dalam transaksi perdagangan dalam negeri.

Mekanisme SKBDN memberikan struktur yang teratur dan aman dalam transaksi perdagangan domestik, dengan melibatkan bank sebagai perantara yang menjamin kepatuhan terhadap syarat-syarat kontrak antara penjual dan pembeli.


APAKAH  TRANSAKSI SKBDN WAJIB MENGGUNAKAN JASA  SWIFT MT

Tidak semua transaksi SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) harus menggunakan SWIFT MT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication Message Types). SWIFT MT adalah sistem pesan yang digunakan secara luas dalam transaksi internasional untuk komunikasi antara bank, tetapi dalam konteks SKBDN domestik, penggunaan SWIFT MT mungkin tidak selalu diperlukan. Berikut penjelasan lebih lanjut:

1. Penggunaan SWIFT MT dalam Transaksi Internasional

Deskripsi: Dalam transaksi internasional, SWIFT MT digunakan untuk mengirimkan pesan terkait dengan transaksi keuangan antara bank di berbagai negara. SWIFT MT mencakup berbagai jenis pesan, termasuk pesan tentang penerbitan, perubahan, atau pembatalan Letter of Credit (L/C), yang sering kali mencakup SKBDN untuk perdagangan internasional.

Contoh: SWIFT MT 700 (Issuance of a Documentary Credit) dan SWIFT MT 710 (Amendment of a Documentary Credit) adalah contoh pesan yang digunakan untuk transaksi internasional.

2. SKBDN dalam Konteks Domestik

Deskripsi: Untuk SKBDN dalam transaksi domestik di Indonesia, komunikasi dan pertukaran dokumen biasanya dilakukan melalui metode lain yang lebih sesuai dengan konteks domestik, seperti sistem komunikasi internal bank atau saluran elektronik domestik.

Metode Alternatif: Bank di Indonesia mungkin menggunakan sistem internal mereka atau sistem elektronik domestik seperti e-mail, platform perbankan elektronik, atau sistem informasi bank lokal untuk menangani SKBDN domestik.

3. Kapan SWIFT MT Digunakan dalam SKBDN Domestik

Deskripsi: Jika SKBDN domestik melibatkan transaksi lintas bank internasional atau melibatkan bank asing sebagai bagian dari transaksi domestik, SWIFT MT mungkin digunakan untuk mengirimkan informasi atau dokumen terkait.

Contoh: Jika sebuah SKBDN domestik perlu diteruskan ke bank asing untuk keperluan tertentu, atau jika ada keterlibatan bank asing dalam proses tersebut, SWIFT MT dapat digunakan untuk komunikasi tersebut.

4. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan SWIFT MT

Jenis Transaksi: Untuk transaksi domestik murni, SWIFT MT mungkin tidak diperlukan. Namun, untuk transaksi yang melibatkan elemen internasional, penggunaan SWIFT MT bisa menjadi pilihan.

Kebijakan Bank: Kebijakan masing-masing bank juga dapat mempengaruhi apakah mereka memilih menggunakan SWIFT MT atau metode lain untuk transaksi SKBDN.

Kesimpulan

Dalam transaksi SKBDN domestik di Indonesia, penggunaan SWIFT MT tidak selalu wajib. Metode komunikasi dan pertukaran dokumen dapat dilakukan dengan sistem domestik yang sesuai. Namun, jika ada elemen internasional dalam transaksi tersebut, SWIFT MT mungkin digunakan untuk memastikan komunikasi yang efektif antara bank-bank yang terlibat.

 

 

Thursday 20 June 2024

APA ITU CHEQUE DRAFT

Hari Sabtu malam Minggu harusnya waktu untuk bersama keluarga, tapi tidak, hari itu saya mendapat telephone dari teman dekat di Jakarta, mau konsultasi yang katanya tidak bisa dibicarakan di telephone, Aneh ?? !! saya jadi penasaran dan menemui dia di Jakarta. Dan betul keanehan saya terbukti. Dia minta tolong pinjam dana dengan jaminan Cheque Draft, ini aneh bagi saya, harusnya dia tinggal mencairkan cheque tersebut kalo memang itu adalah instrument Keuangan yang benar, artinya dengan ke anehan ini, saya yakin itu permainan oknum kejahatan perbankan. Oleh karena kejadian hal tersebut, saya menulis tentang Cheque Draft.

Cheque draft adalah jenis instrumen keuangan yang digunakan dalam transaksi perbankan untuk memindahkan uang dari satu rekening ke rekening lain. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai cheque draft:

1.           Definisi:

o   Cheque: Sebuah instrumen perbankan yang memerintahkan bank untuk membayar sejumlah uang tertentu dari rekening penarik (penulis cek) kepada pihak penerima (pembawa cek atau penerima cek).

o   Draft: Mirip dengan cek, tetapi biasanya dikeluarkan oleh satu bank atas permintaan nasabah dan dibayarkan oleh bank lain atau oleh cabang yang berbeda dari bank yang sama.

2.         Fitur Utama:

o   Penggunaan: Digunakan untuk pembayaran dalam jumlah besar, biasanya dalam transaksi bisnis atau internasional.

o   Keamanan: Draft dianggap lebih aman dibandingkan dengan cek biasa karena bank yang mengeluarkan draft menjamin pembayarannya.

o   Proses: Saat nasabah meminta draft dari bank, mereka biasanya harus menyediakan dana di rekening mereka yang akan ditarik oleh bank untuk mendanai draft tersebut. Bank kemudian mengeluarkan draft yang dapat diberikan kepada penerima sebagai pembayaran.

3.        Perbedaan dengan Cek Biasa:

o   Penerbit: Cek biasa diterbitkan langsung oleh nasabah dari rekening mereka sendiri, sedangkan draft diterbitkan oleh bank atas permintaan nasabah.

o   Penjaminan: Draft dijamin oleh bank penerbit, sedangkan cek biasa hanya dijamin sejauh dana yang tersedia di rekening nasabah.

4.         Manfaat:

o   Keandalan: Penerima dapat lebih percaya bahwa draft akan dibayar karena didukung oleh bank.

o   Fleksibilitas: Digunakan dalam berbagai jenis transaksi, terutama yang melibatkan jumlah besar atau dalam transaksi internasional.

5.        Proses Pembayaran:

o   Nasabah meminta draft dari bank dan membayar sejumlah uang yang sama dengan nilai draft plus biaya layanan.

o   Bank mengeluarkan draft dan menyerahkannya kepada nasabah.

o   Nasabah memberikan draft kepada penerima sebagai bentuk pembayaran.

o   Penerima menguangkan draft di bank yang terlibat dalam transaksi atau menggunakan draft tersebut untuk mendepositokan dana ke rekening mereka sendiri.

Secara singkat, cheque draft adalah instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh bank, menjamin pembayaran dan umumnya digunakan dalam transaksi yang membutuhkan keamanan dan keandalan lebih tinggi dibandingkan dengan cek biasa dan biasanya hanya diterbitkan oleh Bank Asing atau Bank diluar Negeri.

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis cek yang umum digunakan dalam transaksi keuangan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1.       Cek Bilyet Giro: Cek ini diterbitkan oleh bank kepada nasabah yang memiliki rekening giro. Cek bilyet giro dapat dicairkan oleh siapa saja, bukan hanya oleh pemegangnya, dan biasanya digunakan untuk pembayaran atau transfer dana antar-rekening.

2.        Cek Tuna: Cek ini bisa dicairkan oleh siapa saja yang memilikinya, tidak terikat dengan nama pemiliknya. Biasanya digunakan untuk pembayaran atau transfer dana di luar rekening bank.

3.   Cek Perjalanan: Cek ini khusus digunakan untuk keperluan perjalanan, seperti membayar biaya perjalanan, penginapan, atau belanja selama berada di luar negeri.

4.       Cek Garrisi: Cek ini merupakan cek yang dikeluarkan oleh bank kepada seseorang atau perusahaan yang meminta bank untuk mengeluarkan cek tersebut atas nama mereka.

5.       Cek Tunai: Cek ini dikeluarkan oleh bank dan hanya bisa dicairkan tunai di bank yang mengeluarkan cek tersebut.

6.        Cek Penggantian: Cek ini diterbitkan untuk menggantikan cek lain yang hilang atau rusak.

7.         Cek Non Giro: Cek ini hanya bisa dicairkan di bank yang tercantum di cek tersebut.

8.        Cek Silang: Cek yang ditulis dengan dua garis miring (//) di atas nama pemilik, yang artinya hanya bisa diuangkan atau ditransfer ke rekening pemilik cek tersebut

 


Thursday 18 January 2024

MENGUPAS KEGAGALAN MT.103

Saya menulis sehubungan dengan teman saya yang katanya menerima atau membantu penerima MT.103 dan ternyata setelah saya lihat, itu masih merupakan draft pesan, karena hasil SWIFT yang diterima dari Bank pengirim bukan dari bank penerima, tapi teman saya bertahan dengan pendapatnya itu hasil SWIFT, kalo itu Hasil SWIFT maka dia akan menerima pemberitahuannya dari Bank penerima, bukan dari Bank Pengirim, dan kalo sempat mengeluarkan biaya, artinya teman saya ini korban dari Kejahatan bermodus perbankan, untuk hal tersebut lah saya menulis dengan harapan bisa menambah pengetahuan teman-teman pembaca agar tidak di bodohi oleh oknum. Harusnya tidak ada cerita gagal atau tidak cair kalo semua mengikuti aturan dan punya niat baik dalam bertransaksi. Saran saya, jika anda akan menerima hal seperti itu, sebaiknya konsultasi dulu dengan pejabat Bank yang menangani hal tersebut, biarkan bank yang berkomunikasi dengan Bank yang akan mengirim dana tersebut.

Seingat saya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan proses SWIFT MT103 gagal atau mengalami kendala. Berikut adalah beberapa penyebab umum kegagalan atau kendala-kendala dalam proses SWIFT MT103 sebagai berikut :

a.  Bisa masalah Informasi yang Tidak Lengkap atau Tidak Akurat: Jika informasi yang diberikan dalam pesan MT103 tidak lengkap atau tidak akurat, seperti nomor rekening yang salah, nama penerima yang tidak sesuai, atau rincian lain yang kurang valid, maka bank penerima mungkin tidak dapat memproses transfer dengan benar.

b.   Bisa masalah Ketersediaan Dana yang Tidak Cukup: Jika pengirim tidak memiliki dana yang mencukupi untuk menutupi jumlah yang akan ditransfer, atau jika ada batasan atau pembatasan ketersediaan dana, maka proses transfer dapat gagal.

c.    Bisa kesalahan dalam Format atau Struktur Pesan: Kesalahan dalam format atau struktur pesan SWIFT MT103 dapat menyebabkan kegagalan proses. Pesan harus mematuhi standar SWIFT dan memiliki format yang benar agar dapat diproses dengan baik oleh sistem bank penerima.

d.  Bisa Masalah Teknis atau Koneksi: Gangguan teknis, kegagalan koneksi, atau masalah sistem pada pihak pengirim atau penerima dapat menghambat proses transfer. Ini bisa termasuk gangguan jaringan, kegagalan server, atau masalah teknis lainnya.

e.    Bisa adanya Pembatasan atau Hambatan Keamanan: Bank dapat memiliki kontrol keamanan yang ketat, dan jika ada potensi aktivitas curiga atau pelanggaran kebijakan keamanan, transfer dapat ditolak atau ditunda.

f.  Bisa Masalah Kebijakan atau Persyaratan Regulator: Adanya perubahan kebijakan atau persyaratan regulator, baik di negara pengirim maupun penerima, dapat mempengaruhi kemampuan bank untuk memproses transfer atau menetapkan persyaratan tambahan.

g.     Bisa Masalah Isu Komunikasi atau Konfirmasi: Dalam beberapa kasus, kegagalan komunikasi antara bank pengirim dan penerima atau kegagalan konfirmasi informasi tertentu dapat menghambat proses.

h. Bisa juga masalah Penolakan  atau Penundaan Pemeriksaan Keamanan: Bank penerima dapat menunda atau menolak transfer jika ada aktivitas yang mencurigakan atau jika mereka memerlukan waktu tambahan untuk pemeriksaan keamanan.

Jadi setiap kasus kegagalan proses SWIFT MT103 mungkin memiliki penyebab yang unik, dan solusinya tergantung pada faktor-faktor spesifik dalam setiap situasi. Penting untuk berkomunikasi dengan bank terkait dan mengidentifikasi penyebab kegagalan untuk menemukan solusi yang sesuai. Tapi saya tegaskan bukan gagal namun terkendala, Kalo kita mengikuti aturan tidak akan ada cerita gagal, kecuali anda melakukan Modus, paham kan Modus.

Namun demikian kita juga harus mengenal varian dari MT.103. Apa saja jenis SWIFT MT.103

SWIFT MT103 adalah satu dari banyak jenis pesan SWIFT yang digunakan dalam sistem perbankan internasional untuk mentransfer dana antar bank. Berikut adalah beberapa jenis pesan SWIFT terkait dengan transfer dana dan pembayaran:

MT103: Tipe Pesan ini digunakan untuk mentransfer dana langsung dari satu bank ke bank lain. Ini adalah pesan standar untuk pembayaran internasional.

MT103 REMIT: Variasi dari MT103 yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat pemrosesan pembayaran.

MT103 STP (Straight Through Processing): Digunakan ketika bank pengirim dan penerima memiliki hubungan yang kuat dan dapat mentransfer dana tanpa perlu keterlibatan bank koresponden.

MT103+: Merupakan perbaikan dari format MT103, dengan fokus pada informasi tambahan dan pemrosesan otomatis yang lebih baik.

MT103/202: Digunakan untuk transfer dana dengan perantara bank koresponden dalam transaksi.

MT199 dan MT299: Digunakan untuk mengirim pesan status atau konfirmasi terkait transfer dana.

MT202 dan MT202COV: Digunakan untuk mengatur pembayaran atau transfer dana melalui bank koresponden.

MT205 dan MT205COV: Digunakan untuk konfirmasi perubahan status atau pembatalan instruksi transfer.

Penting untuk dicatat bahwa setiap pesan SWIFT memiliki tujuan dan spesifikasi yang unik, dan digunakan tergantung pada kebutuhan spesifik transaksi atau instruksi pembayaran. Standar SWIFT diperbarui dan diperluas secara berkala untuk mencerminkan perubahan dan perkembangan dalam dunia keuangan internasional.

Ada lagi pertanyaan konyol, “Apa mt.103 bersifat bersyat atau tanpa syarat pada proses pencairannya? ya kalo sifatnya transfer dana pastinya tanpa syarat dong bro, kalo toh jadi bersyarat maka asal usul uangnya harus jelas sebelum transaksi.” Perjanjiannya seperti apa, tujuannya untuk apa dana tersebut, kenapa si A mau mengirim dan Si B mau menerima, pasti sudah ada kesepakatan. Jadi kalo sampe gagal artinya akibat modus. karena kalo yang namanya kendala kan pasti bisa diselesaikan walau makan waktu.

SWIFT MT103 (Message Type 103) merupakan pesan yang digunakan untuk mentransfer dana secara langsung dari satu bank ke bank lain. Pesan ini bersifat tanpa syarat atau tidak bersyarat dalam arti bahwa setelah pesan MT103 diterima dan diproses oleh bank penerima, dana yang ditransfer menjadi tersedia tanpa memerlukan persyaratan tambahan dari pihak pengirim.

Proses pencairan dalam konteks SWIFT MT103 biasanya melibatkan pengiriman instruksi pembayaran yang mencakup rincian lengkap mengenai transfer dana, termasuk jumlah yang ditransfer, nama dan nomor rekening penerima, dan informasi lainnya. Begitu pesan MT103 diterima dan diverifikasi oleh bank penerima, bank tersebut kemudian dapat memproses transfer dan membuat dana tersebut tersedia untuk penerima.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun SWIFT MT103 bersifat tanpa syarat, terdapat pertimbangan keamanan dan kebijakan internal bank yang dapat mempengaruhi waktu pencairan atau ketersediaan dana. Beberapa bank mungkin memiliki prosedur internal tertentu atau langkah-langkah verifikasi tambahan sebelum dana benar-benar dibebaskan.

Ketika menggunakan SWIFT MT103, penting untuk berkomunikasi dengan bank dan memahami prosedur dan kebijakan mereka untuk memastikan bahwa proses pencairan berjalan lancar sesuai dengan harapan.

Apa yang dimaksud dengan cair tanpa syarat

Istilah "cair tanpa syarat" atau "tanpa syarat" dalam konteks keuangan sering digunakan untuk merujuk pada ketersediaan dana atau kebijakan yang memungkinkan dana atau aset dapat digunakan atau dicairkan tanpa adanya persyaratan khusus atau batasan tertentu.

Dalam konteks SWIFT MT103 atau transfer dana, "cair tanpa syarat" berarti bahwa setelah pesan MT103 diterima dan diverifikasi oleh bank penerima, dana yang ditransfer menjadi tersedia dan dapat dicairkan oleh penerima tanpa adanya persyaratan tambahan atau pembatasan yang dikenakan oleh pihak pengirim.

Sebagai contoh, jika seseorang atau perusahaan mentransfer dana internasional menggunakan SWIFT MT103, dan bank penerima telah memverifikasi informasi dengan benar, maka penerima dapat langsung menggunakan atau menarik dana tersebut sesuai kebutuhan tanpa adanya persyaratan tambahan seperti konfirmasi tambahan, persetujuan, atau tindakan lain dari pihak pengirim.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun dalam banyak kasus SWIFT MT103 bersifat tanpa syarat, faktor-faktor seperti kebijakan bank, peraturan keuangan, atau perjanjian khusus antara pihak-pihak yang terlibat dapat mempengaruhi kecepatan dan kemudahan pencairan dana. Oleh karena itu, sebaiknya penerima atau pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan memahami persyaratan dan kebijakan yang berlaku untuk memastikan pencairan dana berjalan lancar sesuai harapan.

Penting untuk dicatat bahwa MT103 adalah standar pesan SWIFT yang mengikuti format yang ditentukan. Beberapa variasi atau subtypes dapat digunakan untuk mencerminkan perubahan atau kebutuhan tertentu dalam proses transfer dana, dan penerimaan atau penggunaan jenis tertentu dapat bervariasi antar bank atau lembaga keuangan.

Sebetulnya kalo Pengirim itu benar tidak mungkin terjadi kegagalan, untuk itu kita harus tau juga istilah yang akan saya uraikan. Dan sebagai pelaku bisnis wajib tau apa yang di maksud RMA dan apa yang dimaksud BKE, dari hal ini saja bias tahu gagal tidaknya atau akan gagal atau tidak, itu pertanyaan bodohnya, Yang namanya Transfer dana melalui SWIFT MT.103 tidak akan gagal dan sudah pasti aman dan nyaman, kalo gagal artinya Tuhan menyanginya karena rencana jahatnya digagalkan.

Mari kita bahas keduanya:

 RMA (Relationship Management Application):

Dalam konteks SWIFT, RMA merujuk pada Relationship Management Application, yang merupakan sistem untuk mengelola dan mendokumentasikan hubungan bisnis antara dua atau lebih pihak yang berpartisipasi dalam jaringan SWIFT. RMA digunakan untuk mendefinisikan hak akses dan wewenang antara pihak-pihak tersebut dalam hal pertukaran pesan dan informasi keuangan.

Melalui RMA, lembaga keuangan dapat mengatur hubungan bisnis mereka dengan pihak lain dalam jaringan SWIFT, termasuk menetapkan hak akses dan wewenang untuk mengirim atau menerima pesan tertentu.

Bilateral Key Exchange (BKE):

Bilateral Key Exchange (BKE) adalah proses di mana dua entitas (biasanya dua lembaga keuangan) menjalankan prosedur pertukaran kunci kriptografi secara bilateral. Ini digunakan untuk menyepakati kunci enkripsi yang digunakan dalam mengamankan komunikasi mereka melalui jaringan SWIFT.

Dalam konteks SWIFT, keamanan pesan dan informasi sangat penting, dan proses BKE memastikan bahwa komunikasi antara dua entitas dijaga kerahasiaannya dengan menggunakan kunci enkripsi yang disepakati.

Kedua aspek ini, RMA dan BKE, berkontribusi pada keamanan dan manajemen hubungan bisnis dalam konteks layanan keuangan internasional yang disediakan oleh SWIFT.

Apa yang dimaksud dengan ACK dan NCK dalam swift   

Dalam konteks SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication), "ACK" dan "NCK" merujuk pada jenis pesan konfirmasi atau reject yang dikirim sebagai respon terhadap suatu instruksi atau pesan yang diterima. Berikut adalah penjelasan singkat keduanya:

ACK (Acknowledgment):

"ACK" atau "Acknowledgment" adalah pesan konfirmasi yang dikirim sebagai respons positif terhadap instruksi atau pesan yang diterima. Ini menunjukkan bahwa pesan tersebut telah diterima dan diproses dengan sukses oleh bank penerima. ACK memberikan konfirmasi positif bahwa transaksi atau instruksi telah diterima dan diterima dengan baik.

NCK (Negative Acknowledgment):

"NCK" atau "Negative Acknowledgment" adalah pesan penolakan atau pesan negatif yang dikirim sebagai respon terhadap instruksi atau pesan yang diterima. Ini menunjukkan bahwa pesan tersebut tidak dapat diproses atau diakomodasi oleh bank penerima, dan ada kendala atau masalah yang mencegah pemrosesan yang sukses. NCK memberikan informasi bahwa transaksi atau instruksi tersebut ditolak atau tidak dapat dijalankan.

Dalam konteks SWIFT, ACK dan NCK penting untuk memastikan integritas, keberlanjutan, dan keamanan dari proses transfer dana dan instruksi keuangan internasional. Pesan-pesan ini membantu menjaga komunikasi yang efisien antar lembaga keuangan yang terlibat dan memberikan kepastian terkait status dan pemrosesan instruksi atau transaksi yang dikirimkan.

Yang harus di ingat bahwa Pejabat pelaksana SWIFT di Bank bersangkutan yaitu antara pengirim dan penerima sebelum melaksanakan SWIFT MT. akan melakukan Test Key berupa saling mengirim pesan untuk disetujui sampai menjadi suatu draft format Pesan yang akan dikirim sudah disetujui bersama, jadi kenpa harus gagal ? Tidak mungkin gagal selama saling mengikuti aturan sesuai kesepakatan. Jadi kalo pesan Swift yang diterima berkod ACK dari Bank penerima itu artinya benar bahwa transaksi sudah berlangsung, tapi jika pesan berkode ACK tapi yang memberikan hardcopy nya bank pengirim artinya itu bodong Bro pekerjaan oknum, Bank pengirim hanya bisa memberitahukan pada nasabahnya hasil pesan Swift berkode NCK artinya pesan yang dikirim telah ditolak oleh bank penerima pesan.

 

 

MENGUPAS TUNTAS SBLC

Saya tergerak lagi menulis karena banyak curhatan dari teman -teman banyak yang tertipu oleh oknum, jadi mari kita kupas scara tuntas tas tas…..

APAKAH SBLC dapat disewa ? saya jawab Yes, tapi harus baca dulu semua uraian yang saya tulis biar faham. Benar bahwa Standby Letter of Credit (SBLC) dapat disewa atau ditempatkan dalam suatu perjanjian sewa. SBLC adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh bank sebagai jaminan pembayaran untuk mengatasi risiko kredit atau pelaksanaan kontrak antara dua pihak. Proses menyewa SBLC melibatkan pihak yang disebut sebagai penyewa dan bank yang menerbitkan SBLC. Dan untuk hal itu, kita harus memahami dulu seluk beluknya.

Berikut adalah gambaran umum tentang bagaimana proses penyewaan SBLC dapat terjadi:

Penyewa (Lessee) Pihak atau perusahaan yang membutuhkan SBLC untuk memenuhi persyaratan kontrak atau untuk mengamankan transaksi bisnis tertentu.

Bank Penerbit (Issuer ) : Bank yang menerbitkan SBLC. Bank ini memberikan jaminan pembayaran kepada penerima SBLC (biasanya pihak yang menerima SBLC) jika terjadi kegagalan atau pelanggaran kontrak oleh penyewa.

Penerima Jaminan (Beneficiary ) :Pihak yang akan menerima pembayaran dari bank penerbit jika terjadi kegagalan atau pelanggaran kontrak oleh penyewa.

Proses penyewaan SBLC melibatkan kesepakatan antara penyewa dan bank penerbit. Penyewa membayar biaya sewa kepada bank penerbit untuk menggunakan SBLC tersebut. SBLC biasanya memiliki jangka waktu tertentu, dan setelah periode sewa berakhir, SBLC dapat diperpanjang atau dikembalikan kepada bank penerbit.

Yang penting untuk diketahui dan  dicatat bahwa menyewa SBLC bukanlah praktik umum di semua keadaan atau wilayah. Praktek ini biasanya muncul dalam konteks transaksi bisnis yang kompleks, seperti proyek konstruksi besar atau kesepakatan perdagangan internasional. Semua pihak yang terlibat dalam penyewaan SBLC harus memahami dengan jelas syarat dan ketentuan dalam perjanjian sewa dan berpotensi melibatkan biaya tambahan seperti biaya komisi dan biaya administrasi. Sebagai langkah bijaksana, Jadi pihak-pihak yang berkepentingan sebaiknya wajib untuk berkonsultasi dengan profesional keuangan atau pakar hukum untuk memastikan bahwa mereka memahami sepenuhnya risiko dan juga keuntungan yang sehubungan  dengan penyewaan SBLC. 

Apakah beneficiary dapa mencairkan SBLC ?

Jawabannya YA !, beneficiary (penerima manfaat) dapat mencairkan Standby Letter of Credit (SBLC) sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam SBLC tersebut. SBLC adalah jaminan pembayaran yang dikeluarkan oleh bank sebagai bentuk dukungan keuangan. Ketika penerima manfaat memenuhi persyaratan tertentu yang dijelaskan dalam SBLC, mereka dapat meminta pembayaran dari bank penerbit.

Proses umum pencairan SBLC melibatkan langkah-langkah berikut:

Penerima Memenuhi Persyaratan SBLC : Penerima manfaat harus memastikan bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam SBLC. Persyaratan ini dapat berupa pemenuhan kontrak, pengiriman barang atau dokumen, atau pemenuhan kondisi-kondisi lain yang dijelaskan dalam SBLC.

Penerima Menyampaikan Permintaan Pembayaran  : Setelah penerima manfaat yakin bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan yang diminta, Beneficiary menyampaikan permintaan pembayaran kepada bank penerbit. Permintaan ini biasanya harus menyertakan atau memuat informasi yang sesuai dengan ketentuan SBLC, seperti bukti pengiriman barang atau dokumen yang telah disepakati.

Pemeriksaan dan Verifikasi oleh Bank Penerbit : Bank penerbit kemudian akan memeriksa permintaan pembayaran dan memverifikasi bahwa penerima manfaat telah memenuhi semua persyaratan yang dijelaskan dalam SBLC. Jika semuanya sesuai, bank penerbit akan menyiapkan pembayaran sesuai dengan nilai yang dijamin oleh SBLC.

Pembayaran ke Penerima Manfaat : Setelah verifikasi, bank penerbit akan melakukan pembayaran kepada penerima manfaat sesuai dengan ketentuan SBLC. Pembayaran dapat dilakukan dalam bentuk transfer bank, cek, atau metode pembayaran lainnya yang telah disepakati.

Penting untuk dicatat bahwa setiap SBLC memiliki persyaratan yang berbeda-beda, dan proses pencairan akan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen tersebut. Penerima manfaat dan bank penerbit harus memastikan bahwa mereka memahami sepenuhnya persyaratan dan prosedur yang terkait dengan SBLC tertentu sebelum memulai transaksi atau kesepakatan bisnis.

Apakah ada jenis atau persyaratan berbeda setiap SBLC ? ya ! inilah yang harus diketahui oleh setiap pelaku usaha.

Setiap Standby Letter of Credit (SBLC) dapat memiliki persyaratan yang berbeda, dan jenis SBLC juga dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Persyaratan dan jenis SBLC dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan spesifik transaksi atau perjanjian. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi perbedaan persyaratan dan jenis SBLC:

Jenis dan Tujuan Penggunaan SBLC :

Performance SBLC : Digunakan untuk memastikan pelaksanaan kontrak atau kewajiban tertentu. Penerima manfaat harus memenuhi kondisi tertentu untuk mencairkan SBLC.

Financial SBLC : Digunakan sebagai jaminan pembayaran untuk transaksi keuangan atau kredit. Penerima manfaat dapat mencairkan SBLC ketika pihak yang dijamin gagal memenuhi kewajiban pembayar

Struktur Transaksi :

Transaksi Tunggal atau Multi Tiered : SBLC dapat dirancang untuk transaksi tunggal tertentu atau untuk mendukung serangkaian transaksi (multi-tiered) yang terkait.

Jenis Penggunaan Dana :

Bid Bond SBLC : Digunakan sebagai jaminan dalam proses tender atau penawaran untuk memastikan bahwa pemenang lelang akan memenuhi kewajiban kontraknya.

Advance Payment SBLC : Digunakan ketika pembayaran diberikan di muka sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan atau proyek.

Jumlah dan Valuta :

Nilai yang Dijamin ( Face Value ) : SBLC dapat memiliki nilai yang dijamin tertentu yang akan dibayarkan kepada penerima manfaat jika kondisi tertentu terpenuhi.

Mata Uang : SBLC dapat dikeluarkan dalam berbagai mata uang sesuai dengan kebutuhan transaksi.

Ketentuan  dan Persyaratan Khusus :

Dokumentasi : SBLC dapat mensyaratkan penyampaian dokumen tertentu sebelum atau setelah pencairan.

Masa Periode Berlaku : SBLC memiliki jangka waktu tertentu, dan persyaratan dapat bervariasi tergantung pada periode tersebut.

Pihak yang Terlibat :

Penerima Manfaat : Identitas dan persyaratan penerima manfaat dapat bervariasi tergantung pada kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat.

Penting untuk menyadari bahwa SBLC adalah instrumen yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak yang terlibat. Oleh karena itu, sebelum terlibat dalam transaksi yang melibatkan SBLC, penting untuk memahami secara cermat ketentuan dan persyaratan yang terkandung dalam SBLC tersebut.

Apakah ada SBLC yang tanpa syarat ?

Standby Letter of Credit (SBLC) secara umum adalah instrumen jaminan pembayaran yang dikeluarkan oleh bank sebagai bentuk dukungan keuangan. SBLC umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama: SBLC dengan syarat dan SBLC tanpa syarat.

SBLC dengan syarat ( Conditional ) : SBLC ini memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh penerima manfaat sebelum pembayaran dapat dilakukan. Persyaratan ini mungkin terkait dengan pelaksanaan kontrak atau pemenuhan kewajiban tertentu.

SBLC tanpa Syarat ( Unconditional ) : SBLC tanpa syarat adalah SBLC di mana pembayaran dapat dilakukan oleh bank penerbit tanpa memerlukan pemenuhan kondisi tertentu oleh penerima manfaat. Dengan kata lain, SBLC tanpa syarat memberikan jaminan pembayaran yang lebih langsung dan tidak memerlukan verifikasi tambahan atau pemenuhan persyaratan.

Meskipun SBLC tanpa syarat memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada penerima manfaat, perlu diingat bahwa struktur dan ketentuan SBLC dapat bervariasi antara satu instrumen dengan yang lain. Oleh karena itu, penting untuk membaca dan memahami dokumen SBLC secara cermat untuk mengetahui apakah itu adalah SBLC dengan syarat atau tanpa syarat.

Dalam beberapa kasus, SBLC tanpa syarat dapat lebih diinginkan karena memberikan kepastian pembayaran tanpa adanya persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Namun, keputusan untuk menggunakan SBLC tanpa syarat atau dengan syarat dapat dipengaruhi oleh kondisi dan kesepakatan spesifik yang diperlukan dalam suatu transaksi atau perjanjian bisnis.

Sebagai catatan tambahan, terminologi yang digunakan dalam praktek perbankan dapat bervariasi, dan istilah "tanpa syarat" atau "dengan syarat" mungkin dapat diungkapkan dengan cara yang berbeda tergantung pada praktik dan konvensi lokal. Oleh karena itu, dalam konteks spesifik, disarankan untuk selalu merinci dan mengklarifikasi persyaratan SBLC secara spesifik.

Apakah jenis SBLC tanpa syarat dapat disewa ? Ini dia bro ! disini letak permasalahan yang biasa terjadi, maka silahkan gunakan logika anda untuk menganalisa apa yang saya tulis !

SBLC tanpa syarat (Unconditional SBLC) pada dasarnya adalah instrumen jaminan pembayaran yang memberikan kepastian pembayaran tanpa memerlukan pemenuhan persyaratan tertentu oleh penerima manfaat. SBLC tanpa syarat ini bersifat langsung dan memungkinkan penerima manfaat (atau lessee) untuk mencairkan SBLC tanpa adanya kondisi khusus yang harus dipenuhi.

Meskipun SBLC tanpa syarat lebih langsung dan dapat memberikan kepercayaan ekstra kepada penerima manfaat, konsep "menyewa" SBLC tanpa syarat mungkin kurang umum atau tidak diterima secara luas dalam praktik perbankan. Alasan utama adalah bahwa SBLC biasanya digunakan sebagai jaminan pembayaran yang terkait dengan transaksi atau kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh penerima manfaat.

Pada umumnya, SBLC dapat disewa atau ditempatkan dalam perjanjian sewa, namun hal ini umumnya terkait dengan SBLC dengan syarat yang memerlukan pemenuhan kondisi tertentu sebelum pencairan dapat dilakukan. Penyewaan SBLC adalah praktik yang mungkin terjadi dalam konteks perdagangan internasional atau kesepakatan bisnis tertentu di mana pihak-pihak yang terlibat ingin memanfaatkan jaminan pembayaran yang diberikan oleh SBLC.

Jika Anda tertarik untuk menyewa SBLC atau terlibat dalam transaksi semacam itu, sangat disarankan untuk bekerja sama dengan profesional keuangan dan hukum yang berpengalaman untuk memastikan bahwa semua aspek transaksi dan perjanjian sewa mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku serta sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Sebagai aplicant bagaimana tata cara untuk memperoleh fasilitas penerbitan SBLC

Memperoleh fasilitas penerbitan Standby Letter of Credit (SBLC) melibatkan proses yang cermat dan terkoordinasi antara pemohon (applicant), bank pemohon, dan bank penerbit SBLC. Berikut adalah tata cara umum yang dapat diikuti oleh pemohon untuk memperoleh fasilitas penerbitan SBLC:

Pilihlah Bank Penerbit SBLC :

Pilih bank yang akan menerbitkan SBLC. Pilihan bank ini penting, dan pemohon perlu mempertimbangkan reputasi, keandalan, dan ketentuan biaya yang ditetapkan oleh bank tersebut. Kebanyakan kita terkecoh oleh orang asing yang pintar ngomong diprovokasi lagi oleh oknum padahal yang mereka kejar cuma biaya transaksi, begitu hasil akhir ternyata kalo di kita disebut BANK PASAR kan cilaka duabelas hehe... kalo di Indonesia saya sarankan bank BNI mungkin yang mampu apalagi bank BNI sudah anggota GPI

Kontak Bank Penerbit :

Hubungi bank yang dipilih untuk membahas niat dan persyaratan penerbitan SBLC. Dalam beberapa kasus, pertemuan atau komunikasi langsung dengan petugas bank mungkin diperlukan untuk menjelaskan kebutuhan dan detail transaksi.

Identifikasi Persyaratan dan Dokumentasi :

Pemohon harus menyediakan dokumen dan informasi yang dibutuhkan oleh bank penerbit. Persyaratan ini dapat mencakup informasi tentang transaksi atau proyek yang akan dijamin oleh SBLC, dokumen kontrak, rincian keuangan, dan informasi bisnis lainnya.

Penyediaan Jaminan atau Kolateral (Collateral) :

Beberapa bank mungkin meminta jaminan atau kolateral sebagai bagian dari persyaratan penerbitan SBLC. Pemohon perlu mempersiapkan dokumen atau aset yang mungkin diperlukan sebagai jaminan keamanan.

Persetujuan dan Penyusunan Perjanjian :

Setelah semua persyaratan terpenuhi, bank penerbit dan pemohon akan merundingkan persyaratan penerbitan SBLC. Hal ini melibatkan pembahasan biaya, persyaratan pembayaran, dan semua ketentuan lainnya. Setelah perjanjian dicapai, perjanjian harus disusun secara tertulis dan disetujui oleh kedua belah pihak.

Pengajuan Aplikasi Formal :

Pemohon kemudian mengajukan aplikasi formal untuk penerbitan SBLC sesuai dengan persyaratan bank penerbit. Aplikasi ini harus mencakup semua detail transaksi dan dokumen yang diperlukan.

Pemeriksaan dan Persetujuan Internal :

Bank penerbit akan melakukan pemeriksaan internal, termasuk evaluasi risiko dan kelayakan transaksi. Jika semuanya memenuhi standar bank, persetujuan penerbitan SBLC dapat diberikan.

Penerbitan SBLC :

Setelah semua persyaratan terpenuhi dan persetujuan diberikan, bank penerbit akan menerbitkan SBLC sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Penting untuk dicatat bahwa tata cara ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan prosedur masing-masing bank. Oleh karena itu, pemohon harus berkomunikasi dengan bank penerbit secara langsung dan memahami persyaratan khusus yang diterapkan oleh bank tersebut. Selain itu, bantuan dari konsultan keuangan atau hukum yang berpengalaman dapat membantu memastikan bahwa seluruh proses dilakukan dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Apakah penerbitan SBLC menggunakan biaya ? Iya iyalah pasti, buang air kecil aja bayar Bro !

Penerbitan Standby Letter of Credit (SBLC) melibatkan biaya yang harus dibayarkan oleh pemohon (applicant) kepada bank penerbit. Biaya ini mencakup berbagai aspek, termasuk proses administratif, risiko yang diambil oleh bank, dan jaminan pembayaran yang diberikan oleh SBLC. Berikut adalah beberapa biaya yang mungkin terkait dengan penerbitan SBLC:

Biaya Penerbitan ( Issuanc Fee )

Ini adalah biaya yang dibayarkan oleh pemohon kepada bank penerbit untuk proses penerbitan SBLC. Biaya ini mencakup berbagai layanan administratif dan risiko yang diambil oleh bank.

Biaya Komitmen (Comitment Fee )

Bank penerbit mungkin mengenakan biaya komitmen untuk jaminan pembayaran yang diberikan oleh SBLC. Biaya ini dapat dibayarkan berdasarkan nilai total SBLC dan dapat diterapkan selama masa berlaku SBLC.

Biaya Verifikasi Dokumen ( Document ary Verification Fee )

Jika SBLC melibatkan verifikasi dokumen oleh bank penerbit, pemohon mungkin dikenakan biaya tambahan untuk layanan ini.

Biaya Perpanjangan  ( Extension Fee )

Jika masa berlaku SBLC perlu diperpanjang, bank penerbit dapat mengenakan biaya perpanjangan. Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada persyaratan dan kebijakan bank.

Biaya Amandemen ( Amendment Fee )

Jika terjadi perubahan dalam persyaratan atau detail SBLC yang sudah diterbitkan, pemohon mungkin dikenakan biaya amandemen.

Biaya Pengiriman ( Delivery Fee )

Biaya ini mungkin dikenakan jika SBLC harus dikirimkan fisik atau elektronik kepada penerima manfaat atau pihak lainnya.

Biaya Pemeliharaan ( Maintenance Fee )

Beberapa bank dapat membebankan biaya pemeliharaan untuk menjaga SBLC tetap aktif selama masa berlaku.

Semua biaya ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan tarif bank penerbit, serta negosiasi antara pemohon dan bank penerbit. Penting bagi pemohon untuk memahami secara lengkap struktur biaya yang terkait dengan penerbitan SBLC dan menegosiasikan persyaratan yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Penting untuk dicatat bahwa biaya penerbitan SBLC dapat menjadi faktor yang signifikan dalam pertimbangan bisnis, dan pemohon sebaiknya mencari klarifikasi dari bank penerbit terkait biaya-biaya yang mungkin dikenakan sebelum memulai proses penerbitan SBLC.

Berapakah biaya SWIFT per 1 kali pesan transmisi ? Tergantung keadaan atau kondisi yang dihadapi, makanya harus punya dana standby direkening, wajib itu !!

Biaya untuk mengirim pesan melalui SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) dapat bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis pesan, kompleksitas transaksi, dan tarif yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan yang mengirim pesan. SWIFT sendiri tidak menetapkan biaya tetap untuk penggunaannya; biaya ditentukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi dan kemungkinan oleh bank atau lembaga keuangan pengirim.

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi biaya SWIFT antara lain:

Jenis Pesan SWIFT : Biaya dapat bervariasi berdasarkan jenis pesan SWIFT yang dikirim. Sebagai contoh, biaya untuk mengirim MT103 (transaksi pembayaran) mungkin berbeda dari biaya untuk mengirim pesan lain seperti MT202 (transfer bank) atau pesan lainnya.

Kompleksitas Transaksi : Transaksi yang lebih kompleks atau melibatkan instruksi yang lebih rinci mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi.

Jumlah Transaksi : Beberapa bank atau lembaga keuangan memberikan diskon atau struktur biaya yang berbeda berdasarkan volume pesan SWIFT yang dikirim oleh nasabah.

Kepemilikan dan Akses ke Jaringan SWIFT ; Pemilik atau pengguna langsung akses ke jaringan SWIFT mungkin memiliki biaya operasional dan biaya lisensi tambahan.

Biaya Penyedia Layanan atau Intermediari : Jika pesan SWIFT dikirim melalui penyedia layanan atau lembaga keuangan yang bertindak sebagai perantara, biaya tambahan dari pihak tersebut mungkin berlaku.

Sebagai Catatan : Saya tidak bisa merincikan biaya-biaya, namun saya sarankan, jika ingin mengetahui dengan secara pasti biaya SWIFT yang diterapkan dalam suatu transaksi tertentu, maka saya menyarankan untuk menghubungi bank atau lembaga keuangan yang terlibat. Dan Mereka akan dapat memberikan informasi terperinci tentang struktur biaya yang diterapkan dan membantu Anda memahami biaya yang terkait dengan pesan SWIFT spesifik yang ingin Anda kirim.